Jumat, 06 Februari 2015

Pengertian Kelompok Bermain

Kelompok bermain adalah salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia tiga sampai enam tahun yang berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya, sehingga siap memasuki pendidikan dasar (Direktorat PADU, Menu Pembelajaran Generik, 2002 : 3).
Sementara itu, Winn dan Porcher dalam Aini (1999 : 31) memberikan pengertian bahwa kelompok bermain sebagai kegiatan bermain yang teratur dari kelompok anak-anak usia prasekolah. Kelompok bermain lebih popular disebut dengan istilah play group merupakan lembaga pendidikan luar sekolah yang relatif masih baru, yang lahir dari pemikiran ahli neurologi bahwa pada usia prasekolah mutlak diperlukan sejumlah kegiatan dalam bentuk permainan yang bersifat edukatif, psikomotorik emosi, sosial, afektif.
Pada kelompok bermain, anak bukan semata-mata bermain tetapi di dalamnya terdapat kegiatan bermain sambil belajar. Pendidikan dini bagi anak-anak usia prasekolah (0 - 6 tahun) merupakan hal yang sangat penting karena pada usia dini merupakan masa membentuk dasardasar kepribadian manusia, kemampuan berpikir, kecerdasan maupun kemampuan bersosialisasi. Pada dasarnya dunia anak adalah dunia fundamental dari perkembangan manusia menuju manusia dewasa yang sempurna.
Fungsi Kelompok Bermain
Fungsi kelompok bermain menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (2001 : 2) adalah “Sebagai salah satu bentuk pendidikan prasekolah dengan mengutamakan kegiatan bermain dengan menerapkan sistem bermain sambil belajar secara individual dan kelompok melalui kegiatan aktif”. Kelompok bermain menurut BPKB Jayagiri (1994, : 13) merupakan wahana pembinaan anak usia 3 – 6 tahun yang memiliki fungsi sebagai berikut :
a)      Pengganti sementara peranan orang tua dalam mendidik anaknya.
Pada saat ini dimana orang tua sibuk termasuk ibu maka mereka menyerahkan pendidikan anaknya pada kelompok bermain, karena kelompok bermain merupakan kegiatan yang terorganisir sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
b)      Sebagai tempat kegiatan bermain bagi anak usia 3 – 6 tahun.
Kegiatan bermain dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok di bawah bimbingan atau pengawasan pengasuh yang memahami sifat, karakter, kebutuhan dan menguasai teknis bermain bagi anak 3 – 6 tahun. Kelompok bermain merupakan tempat bermain bagi anak yang merasa kesepian dan jenuh di rumah sendirian, karena anak merasa perlu mempunyai teman yang dapat diajak bermain dalam suasana gembira.
c)      Sebagai lembaga pendidikan prasekolah untuk mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.
Diharapkan pada lembaga pendidikan prasekolah seperti kelompok bermain, anak terbiasa berhadapan dengan lingkungan pergaulan yang lebih luas di luar lingkungan keluarga. Hal ini mengakibatkan anak-anak yang mengikuti pendidikan pada kelompok bermain lebih siap menyesuaikan diri dalam mengikuti pendidikan selanjutnya.
d)      Membantu perkembangan anak secara menyeluruh.
Pada kelompok bermain, anak diberikan sejumlah stimulasi dalam rangka pengembangan kognitif, psikomotorik, afektif dan sosial.
Tujuan Kelompok Bermain
Kelompok bermain sebagai wadah untuk membina anak-anak usia prasekolah jelas mempunyai tujuan. Adapun tujuan kelompok bermain adalah sebagai berikut:
a)      Membantu orang tua dalam proses sosialisasi anak, dalam pengertian meletakkan dasar-dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar.
b)      Memberikan kesempatan pada anak untuk mendapatkan kesejahteraannya melalui kegiatan bermain dalam kelompok bermain.
c)      Memberikan kesadaran pada keluarga akan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah untuk perkembangan selanjutnya.
Faktor Pendorong dan Penghambat Kelompok Bermain
Adapun yang menjadi faktor pendorong kelompok bermain antara lain :
a)      Karakteristik tutor meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengetahuan, kemampuan, keantusiasan dirinya, empatinya, kemampuannya menentukan materi dan evaluasi belajar, kemampuan mengajarnya.
b)      Kemampuan tutor dalam melaksanakan tugas, meliputi kemampuan tutor dalam menjalankan tugas sangat menentukan keberhasilannya dalam mendidik peserta didik pada kelompok bermain. Tanggung jawab tutor sangat dituntut untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pada kelompok bermain.
c)      Motivasi orang tua yaitu dorongan orang tua untuk menyerahkan anaknya pada kelompok bermain menjadi faktor yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan anaknya maupun terhadap pendidikan untuk membantu anakanaknya pada kelompok belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
d)      Bantuan masyarakat dalam menyediakan fasilitas belajar dimana masyarakat dapat juga sebagai faktor pendorong kelompok bermain dengan menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik yang berupa tanah, gedung dan fasilitas lainnya.

“Sekian Dan Semoga Bermanfaat”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar