Kelompok bermain adalah
salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak usia tiga sampai enam tahun yang
berfungsi untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan, sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan bagi anak usia dini dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya,
sehingga siap memasuki pendidikan dasar (Direktorat PADU, Menu Pembelajaran
Generik, 2002 : 3).
Sementara itu, Winn dan
Porcher dalam Aini (1999 : 31) memberikan pengertian bahwa kelompok bermain
sebagai kegiatan bermain yang teratur dari kelompok anak-anak usia prasekolah. Kelompok
bermain lebih popular disebut dengan istilah play group merupakan lembaga
pendidikan luar sekolah yang relatif masih baru, yang lahir dari pemikiran ahli
neurologi bahwa pada usia prasekolah mutlak diperlukan sejumlah kegiatan dalam
bentuk permainan yang bersifat edukatif, psikomotorik emosi, sosial, afektif.
Pada kelompok bermain,
anak bukan semata-mata bermain tetapi di dalamnya terdapat kegiatan bermain
sambil belajar. Pendidikan dini bagi anak-anak usia prasekolah (0 - 6 tahun)
merupakan hal yang sangat penting karena pada usia dini merupakan masa
membentuk dasardasar kepribadian manusia, kemampuan berpikir, kecerdasan maupun
kemampuan bersosialisasi. Pada dasarnya dunia anak adalah dunia fundamental
dari perkembangan manusia menuju manusia dewasa yang sempurna.
Fungsi Kelompok Bermain
Fungsi kelompok bermain
menurut Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (2001 : 2)
adalah “Sebagai salah satu bentuk pendidikan prasekolah dengan mengutamakan kegiatan bermain dengan menerapkan sistem bermain sambil belajar secara individual dan kelompok melalui kegiatan aktif”. Kelompok bermain menurut BPKB Jayagiri (1994, : 13) merupakan wahana pembinaan anak usia 3 – 6 tahun yang memiliki fungsi sebagai
berikut :
a) Pengganti sementara peranan orang tua
dalam mendidik anaknya.
Pada
saat ini dimana orang tua sibuk termasuk ibu maka mereka menyerahkan pendidikan
anaknya pada kelompok bermain, karena kelompok bermain merupakan kegiatan yang
terorganisir sehingga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.
b) Sebagai tempat kegiatan bermain bagi
anak usia 3 – 6 tahun.
Kegiatan
bermain dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok di bawah bimbingan atau
pengawasan pengasuh yang memahami sifat, karakter, kebutuhan dan menguasai
teknis bermain bagi anak 3 – 6 tahun. Kelompok bermain merupakan tempat bermain
bagi anak yang merasa kesepian dan jenuh di rumah sendirian, karena anak merasa
perlu mempunyai teman yang dapat diajak bermain dalam suasana gembira.
c) Sebagai lembaga pendidikan prasekolah
untuk mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya.
Diharapkan
pada lembaga pendidikan prasekolah seperti kelompok bermain, anak terbiasa
berhadapan dengan lingkungan pergaulan yang lebih luas di luar lingkungan
keluarga. Hal ini mengakibatkan anak-anak yang mengikuti pendidikan pada
kelompok bermain lebih siap menyesuaikan diri dalam mengikuti pendidikan
selanjutnya.
d) Membantu perkembangan anak secara menyeluruh.
Pada
kelompok bermain, anak diberikan sejumlah stimulasi dalam rangka pengembangan
kognitif, psikomotorik, afektif dan sosial.
Tujuan Kelompok Bermain
Kelompok bermain sebagai
wadah untuk membina anak-anak usia prasekolah jelas mempunyai tujuan.
Adapun tujuan kelompok bermain adalah sebagai
berikut:
a) Membantu orang tua dalam proses
sosialisasi anak, dalam pengertian meletakkan dasar-dasar pengembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan daya cipta di luar lingkungan keluarga sebelum
memasuki pendidikan dasar.
b) Memberikan kesempatan pada anak untuk
mendapatkan kesejahteraannya melalui kegiatan bermain dalam kelompok bermain.
c) Memberikan kesadaran pada keluarga
akan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah untuk
perkembangan selanjutnya.
Faktor Pendorong dan Penghambat Kelompok Bermain
Adapun yang menjadi
faktor pendorong kelompok bermain antara lain :
a) Karakteristik tutor meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, pengetahuan, kemampuan, keantusiasan dirinya,
empatinya, kemampuannya menentukan materi dan evaluasi belajar, kemampuan
mengajarnya.
b) Kemampuan tutor dalam melaksanakan
tugas, meliputi kemampuan tutor dalam menjalankan tugas sangat menentukan
keberhasilannya dalam mendidik peserta didik pada kelompok bermain. Tanggung
jawab tutor sangat dituntut untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pada
kelompok bermain.
c) Motivasi orang tua yaitu dorongan
orang tua untuk menyerahkan anaknya pada kelompok bermain menjadi faktor yang
besar pengaruhnya terhadap perkembangan anaknya maupun terhadap pendidikan
untuk membantu anakanaknya pada kelompok belajar dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
d) Bantuan masyarakat dalam menyediakan
fasilitas belajar dimana masyarakat dapat juga sebagai faktor pendorong
kelompok bermain dengan menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik yang
berupa tanah, gedung dan fasilitas lainnya.
“Sekian Dan Semoga Bermanfaat”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar