Neraca
pembayaran adalah catatan yang sistematik tentang transaksi ekonomi
internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain (Nopirin,
1996). Menurut Balance of Payment Manual (BPM) yang diterbitkan IMF (1993)
definisi neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) adalah suatu
catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang
meliputi perdagangan baran jasa, transfer keuangan dan moneter antarapenduduk
(resident) suatu Negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk
suatu periode tertentu,biasanya satu tahun (Hady, 2001).
Dari
definisi di atas, dapat dilemukakan bahwa BOP merupakan suatu catatan
sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai
double-entry book-keeping sehingga setiap transaksi intrnasional yang terjadi
akan tercatan dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan debit.
Berdasarkan
konvensi yang biasanya digunakan dlam sistem double-entry book-keeping,
transakasi yang tercatat dalam BOP terdiri atas hal-hal berikut : (Hady,
2001:60 )
Transaksi kredit
1.
Ekspor barang dan jasa.
2.
Penerimaan dari hasil investasi.
3.
Offset to real or financial resources
received (Transfer).
4.
Increase in liabilities.
5.
Decrease in financial assets.
Transaksi debit
1.
Impor barang dan jasa.
2.
Pembayaran atas hasil investasi.
3.
Offset to real or financial resources
provide (Transfer).
4.
Decrease in liabilities.
5.
Increase in financial assers.
Tujuan
Penyusunan Neraca Pembayaran
1.
Mengetahui peranan sektor eksternal
dalam perekonomian suatu Negara.
Peranan
sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan produk
domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan
terhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor
Negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam
pembentukan produk domestik.
2.
Mengetahui aliran sumber daya antar
Negara.
Berdasarkan
Neraca Pembayaran dapat diketahui seberapa besar aliran sumber daya antara
suatu Negara dengan Negara-negara lainnya sehingga terlihat apakah Negara
tersebut merupakan pengekspor barang dan atau modal, atau sebaliknya sebagai
pengimpor barang atau modal
3.
Mengetahui struktur ekonomi dan
perdagangan suatu Negara
Dengan
mengamati perkembangan Neraca Pembayaran, dapat diketahui pola umum kegiatan
perekonomian suatu Negara dalam berinteraksi dengan Negara lain, seperti
ketergantungan sumber pendapatan nasional dari hasil ekspor produk petanian dan
ketergantungan sumber pembiayaan investasi dari Negara lain.
4.
Mengetahui permasalahan utang luar
negeri suatu Negara
Berdasarkan
catatan transaksi modal dan keuangan di Neraca Pembayaran, dapat diketahui
seberapa jauh suatu Negara dapat memenuhi kewajibannya terhadap Negara lain.
5.
Mengetahui perubahan posisi cadangan
devisa suatu Negara.
Bertambah
atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan surplus atau defisit Neraca Pembayaran. Apabila
terjadi surplus Neraca Pembayaran maka posisi cadangan devisa akan bertambah
sebesar surplus tersebut. Dan sebaliknya.
6.
Dipergunakan sebagai sumber data dan
informasi dalam penyusunan anggaran devisa (foreign exchange budget).
Dengan
memperhatikan surplus atau defisit Neraca Pembayaran pada tahun tertentu, dapat
diperlukan besarnya kebutuhan devisa untuk anggaran tahun berikutnya, sekaligus
dapat ditentukan besarnya pinjaman yang diperlukan.
7.
Dipergunakan sebagai sumber data
penyusunan statistik pendapatan nasional (national account).
Statistic
Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional mengingat
salah satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor-impor barang dan
jasa yang tercatat dalam Neraca Pembayaran.
Komponen Neraca Pembayaran
Neraca
pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi berjalan
(current account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa negara
(official reserves account),
1.
Transaksi berjalan (current account).
Merupakan
bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek
(mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
a)
ekspor dan impor barang-barang dan jasa
ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit impor
barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit.
b)
net investment income tingkat bunga dan
dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk
penggunaan modal.
c)
net transfer (transfer unilateral),
meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar
pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan
barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaksi berjalan merangkum aliran dana
antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari
pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau
transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak
swasta).
Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi
perdagangan intenasional yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus
dana yang keluar suatu negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya.
Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan
jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai
neraca perdagangan. Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan
selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor,
maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor
lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. Sedangkan Neraca Jasa
adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor
luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta
penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan
transaksitransaksi ekonomi lainnya.
“Sekian dan Semoga Bermanfaat”
Sumber:
Ø http://nanxsu.blog.com/2011/06/27/neraca-pembayaran-arus-modal-asing-dan-utang-luar-negeri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar