Rabu, 26 November 2014

Tugas Pengantar Bisnis (8S)

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen!
2.      Jelaskan dan uraikan tentang Fungsi-fungsi Manajemen dan keterkaitannya satu sama lain!
3.      Jelaskan tentang berbagai tingkatan manajemen dan ketrampilan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap manajer dalam organisasi!
4.      Jelaskan perbedaan antara perencanaan strategis dan perencanaan taktis!
5.  Jelaskan berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh manajer dalam mengarahkan bawahan dan jelaskan pula gaya kepemimpinan mana yang terbaik!

Definisi Manajement
    Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian manajemen. Berikut ini beberapa definisi manajemen oleh ahli-ahli ekonomi.
1)      James A.F. Stonner :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
2)      Marry Parker Follet :
Manajement adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui oranglain.
3)      William H. Newman :
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.
4)      R. Terry :
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
5)      Federick Winslow Taylor :
Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap sistem kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
6)      Henry Fayol :
Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
7)      Horold Koontz dan Cyril O’donnel :
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
8)      Prof. Oie Liang Lee :
Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9)      Richard L.Daft :
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.
10)  Mulayu S.P. Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.
    Dari beberapa pengertian manajemen yang telah dikemukakan diatas maka secara sederhana manajemen dirumuskan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi-Fungsi Manajement
A.     Perencanaan (Planing)
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua funsi manajemen. Ibarat perjalanan kapal,maka perencanaan merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan berlayarnya kapal tersebut. Jadi,perencanaan diperlukan untuk membawa perusahaan ke sasaran atau tujuan yang ingin dicapainya di masa yang akan mendatang.

Perencanaan yang baik memberikan beberapa keuntungan,seperti:
1)      Dapat mengidentifikasi peluang masa depan
2)      Mengantisipasi dan menghindari permasalahan di masa depan
3)      Mengembangkan rangkaian langkah strategik dan taktik

Beberapa pertanyaan mendasar yang sering muncul pada saat menyusun suatu rencana adalah sebagai berikut:
1)      What :
Manajer harus menjawab apa yang hendak dicapai dari suatu tujuan.
2)      Why :
Manajer juga harus bisa menjawab,mengapa hal ini dijadikan tujuan yang harus dicapai.
3)      Where :
Manajer harus bisa menetapkan dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
4)      When :
Manajer harus bisa menetapka kapan waktu pelaksanakan kegiatan dialkukan dan harus diselesaikan.
5)      Who :
Manajer harus bisa menentukan dan memutuskan siapa saja yang akan melaksanakan tugas ,dengan menempatkan the right man on the right place.
6)      How :
Manajer pun harus menetapkan bagaimana melaksanakan kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan berhasil.

B.      Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, pesonalia, dan fakktor-faktor fisik, agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan. Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen yang memiliki arti: membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasi aktivitas mereka,agaar setiap individu dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam suatu perusahaan ,guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan :
1)      Membagi pekerjaan
2)      Mengelompokan pekerjaan
3)      Mendelegasikan wewenang
4)      Mengembangkan mekanisme koordinasi
5)      Pengorganisasian yang baik dapat memberikan bebrapa keuntungan sebagai berikut:
Dapat terbina hubungan yang baik antar anggota organisasi,maupun antarorganisasi ssehingga agar mempermudah pencapaian tujuan organisasi
Setiap anggota organisasi dapat mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban serta tanggung jawabnya.

C.      Pengarahan
Setelah struktur organisasi dibuat dan rencana dikembangkan,karyawan harus bekerja untuk melaksanakan rencana-rencana tersebut. Manajerlah yang harus menggerakan aktivitas ini . Aktivitas manajemen yang ketiga ialah pengarahan, memandu mereka yang terlibat dalam aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari sudut pandang karyawan,aktivitas pengarahan menjadi pokok penilaian efektivitas seorang manajer.
Kecakapan dalam memberiakn arahan agar karyawan melakukan pekerjaan dengan baik merupakan faktor penting. Kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi merupakan unsur kunci. Manajer harus memahami sesuatu yang dapat memotivasi karyawan melaksanakan tugas mereka. Insentif, seperti perhatian atau kenaikan upah, mendorong semangat karyawan untuk melakukan yang terbaik. Untuk menciptakan prestasi yang tinggi lebih mungkin jika kepemimpinan manajer bersifat memberi perhatian dan didukung dengan komunikasi yang memberi dukungan dan tidak bernada meengancam.

D.     Pengendalian/Pengawasan
Aktivitas pengendalian/pengawasan merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan akan tercapai. Aktivitas ini meliputi pemantauan kemajuan dari upaya menuju tercapainya tujuan. Tiga langkah dasr pengendalian/pengawasan meliputi menetapkan standar prestasi, pengukuran, prestasi, dan membenahi tindakan yang dilakukan bilamana perlu.

Tingkatan-Tingkatan dan Ketrampilan Manajement
1)      Manajemen Tertinggi (Top Management)
Sering disebut pula manajemen puncak atau eksekutif kunci, misalnya Dewan Direktur, Direktur Utama, Presiden Direktur, dan para pejabat eksekutif lainnya. Manajemen puncak betugas mengembangkan rencana-rencana yang luas dan melakukan pengambilan keputusan strattegis. Jadi, ketrampilan yang dibutuhkan disini adalah ketrampilan yang bersifat konseptual.
2)      Manajer Menengah (Middle Management)
Termasuk dalam kategori manajemen menengah ini adalah pimpinan pabrik, kepala divisi, kepala seksi dan kepala bagian. Tanggung jawab yang harus dilaksanakan para manajer tingkat ini adalah mengembangkan recana-recana operasi untuk melaksanakan semua rencana yang telah disusun manajemen puncak. Ketrampilan yang dibutuhkan disini adalah ketrampilan yang bersifat manjerial.
3)      Manajemen Pelaksana (Opraating Management)
Para manajer ditingkat ini bertanggung jawab untuk melaksanakan semua rencana yang telah dibuat manajemen menengah serta bertugas untuk mengawasi para pekerja dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Manajer pelaksana sering disebut juga pengawas atau penyelia tingkat pertama. Karena itu keterampilan yang dibutuhkan ditingkat ini adalah keterampilan yang bersifat teknik.

Perbedaan Perencanaan Startegis dan Taktis
A.     Perencanaan Strategis
Perencanaan Strategis merupakan suatu proses untuk menganalisis dan mengambil keputusan yang berkenaan dengan :
1)      Misi atau alasan keberadaan suatu organisasi.
2)      Sasaran atau hasil yang harus dicapai oleh suatu organisasi.
3)      Strategi atau upaya untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
4)      Alokasi Sumber Daya, yaitu mendistribusikan sumber daya pada aktivitas yang tepat untuk mencapai sasaran.

B.      Perencanaan Taktis
Perencanaan Taktis merupakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan perencanaan strategis jangka pendek, yang mencakup :
1)      Apa yang harus dilakukan.
2)      Siapa yang melakukan, dan
3)      Bagaimana melakukannya.
Perencanaan taktis, antara lain mencakup kegiatan :
1)      Membuat anggaran tahunan (Divisi, Departemen, Proyek, dll) Memilih metode atau prosedur spesifik guna mengimplementasi strategi perusahaan.
2)      Menetapan serangkaian tindakan tertentu yang diperlukan guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja operasional perusahaan.

Gaya Kepemimpinan
Kepemiminan ialah kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan khusu perusahaan. Keberhasilan kepemimpinan ditentukan oleh kemampuan pemimpin untuk beerkomunikasi dan mempengaruhi perilaku, respons pengikut terhadap arahan pimpinan,dan sifat tugas.
Pemimpin yang efektif konsisten dengan cara mereka mempengaruhi perilaku pihak lain. Gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku yang konsisten yang menjadi ciri seorang pemimppin. Banyak diantara mereka yang memiliki pendirian yang teguh, yang terjadi karena gaya kepemimpinan lebih didasarkan pada kepribadiana individu. Karena keteguhan tersebut,sementara manajer dapat menyesuaikan gaya mereka denga keperluan menurut situasi.

Ada 3 Gaya kepimpinan :
1)      Gaya kepemimpinan Otokratis
Manajer berupaya mencari solusi atas semua permasalahan yang dhadapi tana bantuan orang lain dan memerintahkan bawahan unuk mengimplementasikan solusi . informasi mengali hanya ke satu arah,dari manajer keppaada bawahan atau karyawan.

2)      Gaya kepemimpipnan Partisipatif
Pemimpin yanng dalam mengambil keputusan berbagi dengan anggota kelompok. Gaya kepimpinan partisipatif ini diklarifisikasikan menjadi 3 tipe:
a)      Pemimpin Demokratis
b)      Pemimpin konsensual
c)      Pemimpin konsultatif

3)      Gaya kepemimpinan Bebas atau laissezfaire
Manajer mengalihkan semua wewenang dan kendali kepada kelompok. Anggota kelompok diberi tugas dan free-rein untuk mengungkapkan cara paling tepat untuk melaksanakannya. Manajer tidak melibatkan diri kecualil jiika diminta. Karyawan diberi kebebasab sesuai dengan keinginan mereka selama tidak mengacaukan kebijaksanaan perusahaan.


Sekian dan Semoga Bermanfaat

Rabu, 19 November 2014

Tugas Pengantar Bisnis (7S)

Ket : Perbaikan Post pada Hari, Jumat 14 November 2014

1.    Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)!
2.    Jelaskan Fungsi Manajerial dari MSDM!
3.    Jelaskan Fungsi Operasional dari MSDM!
4.    Untuk Tujuan apa perusahaan memberikan training atau pelatihan bagi karyawan!
5.    Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya kompensasi karyawan!


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen sumber daya manusia adalah Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.  Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
1.     Menurut A.F. Stoner :
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
2.     Menurut Melayu SP. Hasibuan :
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
3.     Menurut Henry Simamora :
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan
personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
4.     Menurut Achmad S. Rucky :
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
5.     Menurut Mutiara S. Panggabean:
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajerial dari MSDM

Umar (2005) menyatakan bahwa Fungsi manajerial manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
Ø  Perencanaan
Bagi manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan terlebih dahulu suatu program manajemen sumber daya manusia yang akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Ø  Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Bagi seorang manajer sumber daya manusia, membentuk suatu organisasi haruslah dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan factor-faktor fisik, hubungan antara sesama kelompok dan hubungan antara pimpinan secara keseluruhan.
Ø  Pengarahan
Fungsi ini meliputi bagaimana cara melaksanakan pekerjaan atau bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Ø  Pengawasan
Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang menyangkut masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai dengan rencana manajemen sumber daya manusia yang dirumuskan.

Fungsi Operasional dari MSDM

Umar (2005) menyatakan bahwa Fungsi Operasional manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
Ø  Pengadaan
Fungsi pengadaan meliputi penetuan program penarikan karyawan baik jumlah, jenis, maupun mutu atau kualitas karyawan serta seleksi dan penempatannya.
Ø  Pengembangan karyawan
Fungsi pengembangan karyawan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan melalui pelatihan atau pendidikan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Ø  Kompensasi
Fungsi kompensasi berhubungan dengan pemberian imbalan atau penghargaan yang adil dan layak bagi kehidupan manusia dan diberikan kepada karyawan atas jasa atau pekerjaan yang telah diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø  Pengintegrasian
Funsi pengintegrasian berhubungan dengan penyesuain keinginan individual karyawan dengan keinginan organisasi serta masyarakat.
Ø  Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi para karyawan dan pemeliharaan sifat yang menyenangkan.
Ø  Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan.

Tujuan Perusahaan Memberikan Training atau Pelatihan Bagi Karyawan

Pelatihan karyawan berhubungan erat terhadap hasil pekerjaan karyawan. Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan agar para karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
Pelatihan karyawan yang tepat, dapat memberikan efek yang baik kepada karyawan sehingga karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami beberapa hal terkait pekerjaannya. Tujuan perusahaan memberikan pelatihan antara lain:
Ø  Reduce learning time to teach acceptable performance
maksudnya dengan adanya pelatihan maka jangka waktu yang digunakan karyawan untuk memperoleh keterampilan akan lebih cepat. Karyawan akan lebih cepat pula menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang dihadapinya, mengakibatkan hasil yang dicapai perusahaan pun akan semakin meningkat.
Ø  Improve performance on present job
pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dihadapi, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien, serta dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru bagi perusahaan.
Ø  Attitude formation
pelatihan diharapkan dapat membentuk sikap dan tingkah laku para karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Ditititkberatkan pada peningkatan partisipasi dari para karyawan, kerjasama antar karyawan dan loyalitas terhadap perusahaan.
Ø  Aid in solving operation problem
pelatihan membantu memecahkan masalah-masalah operasional perusahaan sehari-hari seperti mengurangi kecelakaan kerja, mengurangi absen, mengurangi labor turnover, dan lain-lain.
Ø  Fill manpower needs
pelatihan tidak hanya mempunyai tujuan jangka pendek tetapi juga jangka panjang, yaitu mempersiapkan karyawan memperoleh keahlian dalam bidang tertentu yang dibutuhkan perusahaan, seperti dengan mengambil beberapa sertifikasi dalam bidang yang dibutuhkan.
Ø  Benefits to employee themselves
dengan pelatihan diharapkan para karyawan akan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi sehingga karyawan tersebut akan semakin berharga bagi perusahaan. Selain itu juga akan membuat karyawan yang bersangkutan memperoleh rasa aman dan dihargai dalam melakukan pekerjaannya sehingga menimbulkan kepuasan dalam dirinya.
Tujuan pelatihan tersebut akan terlaksana dengan baik apabila pelatihan diberikan secara tepat dan adanya kerjasama yang baik antara karyawan maupun pimpinan atau management, dengan melakukan analisa kebutuhan pelatihan secara tepat sehingga benar-benar bermanfaat dan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk semakin berkembang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi Karyawan

Dalam pemberian kompensasi, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi tiga, yaitu faktor intern organisasi, pribadi karyawan yang bersangkutan, dan faktor ekstern pegawai organisasi. 
1)      Faktor Intern Organisasi 
Contoh faktor intern organisasi yang mempengaruhi besarnya kompensasi adalah dana organsasi, dan serikat pekerja. 
a)      Dana Organisasi 
Kemampuan organisasi untuk melaksanakan kompensasi tergantung pada dana yang terhimpun untuk keperluan tersebut. Terhimpunnya dana tentunya sebagai akibat prestasi-prestasi kerja yang telah ditujukan oleh karyawan. Makin besarnya prestasi kerja maka makin besar pula keuntungan organisasi/perusahaan. Besanya keuntungan perusahaan akan memperbesar himpunan dana untuk kompensasi, maka pelaksanaan kompensasi akan makin baik. Begitu pula sebaliknya. 
b)      Serikat pekerja
Para pekerja yang tergabung dalam seikat pekerja juga dapat mempengaruhi pelaksanaan atau penetapan kompensasi dalam suatu perusahaan. Serikat pekerja dapat menjadi simbol kekuatan pekerja di dalam menuntut perbaikan nasib. Keberadaan serikat pekerja perlu mendapatkan perhatian atau perlu diperhitungkan oleh pihak manajemen. 
2)      Faktor Pribadi Karyawan 
Contoh faktor pribadi karyawan yang mempengaruhi besarnya pemberian kompensasi adalah produktifitas kerja, posisi dan jabatan, pendidikan dan pengalaman serta jenis dan sifat pekerjaan.
a)      Produktifitas kerja
Produktifitas kerja dipengaruhi oleh prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan kompensasi. Pengaruh ini memungkinkan karyawan pada posisi dan jabatan yang sama mendapatkan kompsasai yang berbeda. Pemberian kompesasi ini dimaksud untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan. 
b)      Posisi dan Jabatan 
Posisi dan jabatan berbeda berimplikasi pada perbedaan besarnya kompensasi. Posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi menunjukkan keberadaan dan tanggung jawabnya dalam hierarki organisasi. Semakin tinggi posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi, semakin besar tanggung jawabnya, maka semakin tinggi pula kompensasi yang diterimanya. Hal tersebut berlaku sebaliknya.
c)      Pendidikan dan Pengalaman 
Selain posisi dan jabatan, pendidikan dan pengalaman kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi. Pegawai yang lebih berpengalaman dan berpndidikan lebih tinggi akan mendapat kompensasi yang lebih besar dari pegawai yang kurang pengalaman dan atau lebih rendah tingkat pendidikannya. Pertimbangan faktor ini merupakan wujud penghargaan organisasi pada keprofesionalan seseorang. Pertimbangan ini juga dapat memacu karyawan untuk meningkatkan pengetahuannya. 
d)      Jenis dan Sifat Pekerjaan 
Besarnya kompensasi pegawai yang bekerja di lapangan berbeda dengan pekerjaan yang bekerja dalam ruangan, demikian juga kompensasi untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan adminsitratif. Begitu pula halnya dengan pekerjaan manajemen berbeda dengan pekerjaan teknis. Pemberian kompensasi yang berbeda ini selain karena pertimbangan profesioalisme pegawai juga kerena besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh pegawai yang bersangkutan. Sebagai contoh, dikebanyakan organisasi/perusahaan pegawai yang bertugas di lapangan biasanya mendaptkan kompenasai antara 2 – 3 kali lipat dari pekerjaan di dalam ruangan/kantor. Besarnya kompensasi sejalan dengan besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikulnya. 
3)      Faktor Ekstern
Contoh faktor ekstern pegawai dan organisasi yang mempengaruhi besarnya kompensasi adalah sebagai berikut :
a)      Penawaran dan Permintaan kerja 
Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana penawaran (supply) tenaga kerja ebih dari permintaan (demand) akan menyebabkan rendahnya kompensasi yang diberikan. Sebaiknya bila kondisi pasar kerja menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga kerja sementara penawaran hanya sedikit, maka kompensasi yang diberikan akan besar. Besarnya nilai kompensasi yang ditawarkan suatu organisasi merupakan daya tarik calon pegawai untuk memasuki organisasi tersebut. Namun dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja lebih besar dari lapangan kerja yang tersedia, besarnya kompensasi sedikit banyak menjadi terabaikan.
b)      Biaya hidup
Besarnya kompensasi terutama upah/gaji harus disesuaikan dengan besarnya biaya hidup (cost of living). Yang dimaksud biaya hidup disini adalah biaya hidup minimal. Paling tidak kompensasi yang diberikan harus sama dengan atau di atas biaya hidup minimal. Jika kompensasi yang diberikan lebih rendah dari biaya hidup minimal, maka yang terjadi adalah proses pemiskinan bangsa.
c)      Kebijaksanaan Pemerintah 
Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya melindungi rakyatnya dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya dengan kompensasi, pemerintah menentukan upah minimum, jam kerja/hari, untuk pria dan wanita, pada batas umur tertentu. Dengan peraturan tersebut pemerintah menjamin berlangsungnya proses pemakmuran bangsa hingga dapat mencegah praktek-praktek organisasi yang dapat memiskinkan bangsa. 
d)      Kondisi Perekonomian Nasional
Kompensasi yang diterim oleh pegawai di negara-negara maju jauh lebih besar dari yang diterima negara-negara berkembang dan atau negara miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh organsasi-organisasi dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian negara tersebut dan penghargaan negara terhadap sumber daya manusianya.

Sekian dan Semoga Bermanfaat

Tugas Pengantar Bisnis (6S)

Ket : Perbaikan Post pada Hari, Senin 10 November 2014

1.     Jelaskan tentang pengertian Organisasi sebagai Badan maupun sebagai Terstruktur!
2.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan Rentang Kendali dan Jelaskan pula faktor faktor apa saja yang menentukan tinggi redahnya Rentang Kendali!
3.     Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur organisasi matriks dan apa saja keunggulan serta kelemahannya!
4.     Jelaskan pengertian organisasi formal dan organisasi informal beserta karakteristiknya masing masing!
5.     Jelaskan perbedaan antara pengelolaan Organisasi secara Sentralisasi dengan Desentralisasi! Apa keunggulan dan kelemahannya masing masing!

Pengertian Organisasi Sebagai Badan Maupun Sebagai Terstruktur

Secara umum Organisasi memiliki arti yaitu sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut pengertian organisasi menurut para ahli :
A.      Pengertian Organisasi menurut beberapa ahli :

Ø  Organisasi Menurut Stoner : “Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan orang-orang di bawah pengarahan manajer (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.”
Ø  Organisasi Menurut James D. Mooney : “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.”
Ø  Organisasi Menurut Chester I. Bernard : “Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.”

B.      Pengertian Organisasi sebagai Badan menurut beberapa ahli :

Ø  Drs. M. Manulang : “Organisasi dalam artian yang ketiga ini dapat dirumuskan sebagai kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.”
Ø  Drs. Hazil : “Definisi organisasi, yakni bentuk setiap gabungan manusia untuk suatu tujuan bersama”.

C.      Pengertian Organisasi sebagai terstruktur menurut beberapa ahli :

Ø  Stogdill (1959) : “Satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.”
Ø  Sherif dan Sherif (1959) : “Kelompok adalah unit sosial yang ditandai sejumlah individu yang mempunyai status, hubungan peran, norma tertentu yang semuanya itu mengatur tingkah laku anggota kelompok.”
Ø  Mc David dan Harari : “Organisasi sebagai kelompok adalah sistem terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu yang berhubungan dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat standar tentang hubungan peran anggota dan mempunyai morma yang mengatur tingkah laku anggota kelompok.”


Definisi Rentang Kendali Dan Faktor-Faktor Yang Menentukan Tinggi Rendahnya Rentang Kendali

Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rentang Kendali :
Rentang kendali dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berhubungan dengan manajer maupun bawahan serta situasi pekerjaan.
A.      Faktor atasan yang berhubungan dengan kondisi dan situasi pekerjaan, anatara lain :
Ø  Kondisi dan situasi pekerjaan yaitu pekerjaan yang bersifat rutin dan operasi stabil.
Ø  Ada kesamaan pekerjaan yang dikerjakan oleh bawahan, dan bawahan dapat bekerja bebas dengan tidak saling ketergantungan dengan pihak lain.
Ø  Prosedur dan metode kerja telah diformalisaikan dengan baik dalam susunan dan rumusan yang jelas.

B.      Faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan, yaitu :
Ø  para pegawai bawahan benar-benar telah terlatih untuk menangani pekerjaannya.
Ø  Para pegawai bawahan lebih senang bekerja tanpa harus ada pengawasan yang ketat.
Ø  Adanya saling kepercayaan dan tanggung jawab antara manajer dan pegawai bawahan terhadap pekerjaan yang diperlukan.

C.      Faktor-faktor yang berhubungan dengan manajer,antara lain :
Ø  Manajer mempunyai kemampuan, keterampilan dan telah terlatih dengan baik dalam bidang manajerial yang ditangani.
Ø  Manajer mendapat bantuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pekerjaannya baik bantuan dari atasannya maupun dari sesama manajer dalam bentuk pikiran, ide, gagasan ataupun tindakan.
Ø  Manajer tidak banyak tambahan tugas yang bersifat teknis operasional, tetapi ia harus berfokus pada pekerjaan yang bersifat supervisi dan pekerjaan yang ditanganinya. Sedangkan tugas-tugas yang bersifat teknis dilaksanakan oleh bawahan

Definisi Struktur Organisasi Matriks Serta Kelebihan Dan Kelemahannya

Organisasi matriks disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi yang penggunaan struktur organisasinya menunjukkan para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dalam perusahaan yang dikumpulkan  menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya dibidang penelitian dan pengembangan. Berikut adalah bagan dari organisasi matriks :
Kelebihan dan kelemahan organisasi matriks :
A.      Kelebihan struktur organisasi matriks antara lain:
Ø  Sesuai untuk beban kerja yang fluktuatif
Ø  Tujuan proyek menjadi lebih jelas
Ø  Memungkinkan untuk merespon pada beberapa sektor lingkungan secara serentak
Ø  Banyak jalur untuk melakukan  komunikasi
Ø  Pekerjaan dapat dipahami secara lebih jelas

B.      Adapun kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
Ø  Strukturnya sangat rumit
Ø  Biaya relatif  tinggi
Ø  Memungkinkan timbulnya dualisme kepemimpinan
Ø  Relatif sulit karena terdapat kepentingan ganda sehingga memerlukan koordinasi kuat.

Definisi Organisasi Formal Dan Organisasi Informal Beserta Karakteristiknya

A.      Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu pasti seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.
Karakteristiknya:
Ø  Lepas (Tidak terikat dengan sesuatu)
Ø  Fleksibel
Ø  Tidak terumuskan
Ø  Spontan

B.      Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Karakteristiknya:
Ø  Terstruktur
Ø  Kaku
Ø  Terumuskan
Ø  Tahan lama

Perbedaan Sentralisasi dengan Desentralisasi Serta Keunggulan dan Kelemahannya

A.      Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama.
Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.

B.      Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda.
Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.


Sekian dan Semoga Bermanfaat