Ket : Perbaikan Post pada Hari, Jumat 14 November 2014
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)!
2.
Jelaskan Fungsi Manajerial dari MSDM!
3.
Jelaskan Fungsi Operasional dari MSDM!
4.
Untuk Tujuan apa perusahaan memberikan training atau pelatihan bagi
karyawan!
5.
Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya
kompensasi karyawan!
Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia,
disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Manajemen sumber daya manusia adalah Bagian atau unit yang biasanya mengurusi
sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD
atau human resource department.
Manajemen
sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan
semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber
daya manusianya.
Berikut
ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para
ahli:
1.
Menurut
A.F. Stoner :
manajemen sumber daya manusia adalah
suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi
atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan
yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
2.
Menurut
Melayu SP. Hasibuan :
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
3.
Menurut Henry Simamora :
MSDM adalah sebagai pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu
anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan
personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan
personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
4.
Menurut
Achmad S. Rucky :
MSDM adalah penerapan secara
tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan
personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk
mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
5.
Menurut
Mutiara S. Panggabean:
MSDM adalah proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Manajerial dari MSDM
Umar (2005)
menyatakan bahwa Fungsi manajerial manajemen sumber daya manusia adalah sebagai
berikut :
Ø Perencanaan
Bagi manajemen sumber daya manusia,
perencanaan berarti penentuan terlebih dahulu suatu program manajemen sumber
daya manusia yang akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan.
Ø Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu alat untuk
mencapai tujuan. Bagi seorang manajer sumber daya manusia, membentuk suatu
organisasi haruslah dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan
factor-faktor fisik, hubungan antara sesama kelompok dan hubungan antara
pimpinan secara keseluruhan.
Ø Pengarahan
Fungsi ini meliputi bagaimana cara
melaksanakan pekerjaan atau bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja
sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Ø Pengawasan
Pengawasan adalah suatu fungsi
manajemen yang menyangkut masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai
dengan rencana manajemen sumber daya manusia yang dirumuskan.
Fungsi Operasional dari
MSDM
Umar (2005) menyatakan bahwa Fungsi
Operasional manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
Ø Pengadaan
Fungsi pengadaan meliputi penetuan program penarikan karyawan baik jumlah,
jenis, maupun mutu atau kualitas karyawan serta seleksi dan penempatannya.
Ø Pengembangan
karyawan
Fungsi pengembangan karyawan adalah meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan karyawan melalui pelatihan atau pendidikan yang dilakukan untuk
melaksanakan kegiatan tertentu.
Ø Kompensasi
Fungsi kompensasi berhubungan dengan pemberian imbalan atau penghargaan
yang adil dan layak bagi kehidupan manusia dan diberikan kepada karyawan atas
jasa atau pekerjaan yang telah diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø Pengintegrasian
Funsi pengintegrasian berhubungan dengan penyesuain keinginan individual
karyawan dengan keinginan organisasi serta masyarakat.
Ø Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan dan
meningkatkan kondisi para karyawan dan pemeliharaan sifat yang menyenangkan.
Ø Pemutusan
hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari
organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk
pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan.
Tujuan Perusahaan
Memberikan Training atau Pelatihan Bagi Karyawan
Pelatihan
karyawan berhubungan erat terhadap hasil pekerjaan karyawan. Pelatihan karyawan dilakukan dengan tujuan agar para
karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan
tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.
Pelatihan karyawan yang tepat, dapat memberikan efek
yang baik kepada karyawan sehingga karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu
memahami beberapa hal terkait pekerjaannya. Tujuan perusahaan memberikan
pelatihan antara lain:
Ø Reduce learning time to teach acceptable performance
maksudnya dengan adanya pelatihan maka jangka waktu yang
digunakan karyawan untuk memperoleh keterampilan akan lebih cepat. Karyawan
akan lebih cepat pula menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang dihadapinya,
mengakibatkan hasil yang dicapai perusahaan pun akan semakin meningkat.
Ø Improve performance on present job
pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam
menghadapi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dihadapi, sehingga menjadi lebih
efektif dan efisien, serta dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru bagi
perusahaan.
Ø Attitude formation
pelatihan diharapkan dapat membentuk sikap dan tingkah laku
para karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Ditititkberatkan pada peningkatan
partisipasi dari para karyawan, kerjasama antar karyawan dan loyalitas terhadap
perusahaan.
Ø Aid in solving operation problem
pelatihan membantu memecahkan masalah-masalah operasional
perusahaan sehari-hari seperti mengurangi kecelakaan kerja, mengurangi absen,
mengurangi labor turnover, dan lain-lain.
Ø Fill manpower needs
pelatihan tidak hanya mempunyai tujuan jangka pendek tetapi
juga jangka panjang, yaitu mempersiapkan karyawan memperoleh keahlian dalam
bidang tertentu yang dibutuhkan perusahaan, seperti dengan mengambil beberapa
sertifikasi dalam bidang yang dibutuhkan.
Ø Benefits to employee themselves
dengan pelatihan diharapkan para karyawan akan mempunyai
kemampuan dan pengetahuan yang tinggi sehingga karyawan tersebut akan semakin
berharga bagi perusahaan. Selain itu juga akan membuat karyawan yang
bersangkutan memperoleh rasa aman dan dihargai dalam melakukan pekerjaannya
sehingga menimbulkan kepuasan dalam dirinya.
Tujuan
pelatihan tersebut akan terlaksana dengan baik apabila pelatihan diberikan
secara tepat dan adanya kerjasama yang baik antara karyawan maupun pimpinan
atau management, dengan melakukan analisa kebutuhan pelatihan secara tepat sehingga
benar-benar bermanfaat dan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk semakin
berkembang.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kompensasi Karyawan
Dalam pemberian kompensasi, terdapat sejumlah faktor
yang mempengaruhinya. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi tiga,
yaitu faktor intern organisasi, pribadi karyawan yang bersangkutan, dan faktor ekstern
pegawai organisasi.
1)
Faktor Intern Organisasi
Contoh faktor intern organisasi yang mempengaruhi
besarnya kompensasi adalah dana organsasi, dan serikat pekerja.
a)
Dana Organisasi
Kemampuan organisasi untuk melaksanakan kompensasi
tergantung pada dana yang terhimpun untuk keperluan tersebut. Terhimpunnya dana
tentunya sebagai akibat prestasi-prestasi kerja yang telah ditujukan oleh
karyawan. Makin besarnya prestasi kerja maka makin besar pula keuntungan
organisasi/perusahaan. Besanya keuntungan perusahaan akan memperbesar himpunan
dana untuk kompensasi, maka pelaksanaan kompensasi akan makin baik. Begitu pula
sebaliknya.
b)
Serikat pekerja
Para pekerja yang tergabung dalam seikat pekerja juga
dapat mempengaruhi pelaksanaan atau penetapan kompensasi dalam suatu
perusahaan. Serikat pekerja dapat menjadi simbol kekuatan pekerja di dalam
menuntut perbaikan nasib. Keberadaan serikat pekerja perlu mendapatkan
perhatian atau perlu diperhitungkan oleh pihak manajemen.
2)
Faktor Pribadi Karyawan
Contoh faktor pribadi karyawan yang mempengaruhi
besarnya pemberian kompensasi adalah produktifitas kerja, posisi dan jabatan,
pendidikan dan pengalaman serta jenis dan sifat pekerjaan.
a)
Produktifitas kerja
Produktifitas kerja dipengaruhi oleh prestasi kerja.
Prestasi kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan kompensasi.
Pengaruh ini memungkinkan karyawan pada posisi dan jabatan yang sama mendapatkan
kompsasai yang berbeda. Pemberian kompesasi ini dimaksud untuk meningkatkan produktifitas
kerja karyawan.
b)
Posisi dan Jabatan
Posisi dan jabatan berbeda berimplikasi pada perbedaan
besarnya kompensasi. Posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi menunjukkan
keberadaan dan tanggung jawabnya dalam hierarki organisasi. Semakin tinggi
posisi dan jabatan seseorang dalam organisasi, semakin besar tanggung jawabnya,
maka semakin tinggi pula kompensasi yang diterimanya. Hal tersebut berlaku
sebaliknya.
c)
Pendidikan dan Pengalaman
Selain posisi dan jabatan, pendidikan dan pengalaman
kerja juga merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi. Pegawai yang
lebih berpengalaman dan berpndidikan lebih tinggi akan mendapat kompensasi yang
lebih besar dari pegawai yang kurang pengalaman dan atau lebih rendah tingkat
pendidikannya. Pertimbangan faktor ini merupakan wujud penghargaan organisasi
pada keprofesionalan seseorang. Pertimbangan ini juga dapat memacu karyawan
untuk meningkatkan pengetahuannya.
d)
Jenis dan Sifat Pekerjaan
Besarnya kompensasi pegawai yang bekerja di lapangan
berbeda dengan pekerjaan yang bekerja dalam ruangan, demikian juga kompensasi
untuk pekerjaan klerikal akan berbeda dengan pekerjaan adminsitratif. Begitu
pula halnya dengan pekerjaan manajemen berbeda dengan pekerjaan teknis.
Pemberian kompensasi yang berbeda ini selain karena pertimbangan profesioalisme
pegawai juga kerena besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikul oleh
pegawai yang bersangkutan. Sebagai contoh, dikebanyakan organisasi/perusahaan pegawai
yang bertugas di lapangan biasanya mendaptkan kompenasai antara 2 – 3 kali
lipat dari pekerjaan di dalam ruangan/kantor. Besarnya kompensasi sejalan
dengan besarnya resiko dan tanggung jawab yang dipikulnya.
3)
Faktor Ekstern
Contoh faktor ekstern pegawai dan organisasi yang
mempengaruhi besarnya kompensasi adalah sebagai berikut :
a)
Penawaran dan Permintaan kerja
Mengacu pada hukum ekonomi pasar bebas, kondisi dimana
penawaran (supply) tenaga kerja ebih dari permintaan (demand) akan menyebabkan
rendahnya kompensasi yang diberikan. Sebaiknya bila kondisi pasar kerja
menunjukkan besarnya jumlah permintaan tenaga kerja sementara penawaran hanya
sedikit, maka kompensasi yang diberikan akan besar. Besarnya nilai kompensasi
yang ditawarkan suatu organisasi merupakan daya tarik calon pegawai untuk
memasuki organisasi tersebut. Namun dalam keadaan dimana jumlah tenaga kerja
lebih besar dari lapangan kerja yang tersedia, besarnya kompensasi sedikit
banyak menjadi terabaikan.
b)
Biaya hidup
Besarnya kompensasi terutama upah/gaji harus
disesuaikan dengan besarnya biaya hidup (cost of living). Yang dimaksud biaya
hidup disini adalah biaya hidup minimal. Paling tidak kompensasi yang diberikan
harus sama dengan atau di atas biaya hidup minimal. Jika kompensasi yang diberikan
lebih rendah dari biaya hidup minimal, maka yang terjadi adalah proses
pemiskinan bangsa.
c)
Kebijaksanaan Pemerintah
Sebagai pemegang kebijakan, pemerintah berupaya
melindungi rakyatnya dari kesewenang-wenangan dan keadilan. Dalam kaitannya
dengan kompensasi, pemerintah menentukan upah minimum, jam kerja/hari, untuk
pria dan wanita, pada batas umur tertentu. Dengan peraturan tersebut pemerintah
menjamin berlangsungnya proses pemakmuran bangsa hingga dapat mencegah
praktek-praktek organisasi yang dapat memiskinkan bangsa.
d)
Kondisi Perekonomian Nasional
Kompensasi yang diterim oleh pegawai di negara-negara
maju jauh lebih besar dari yang diterima negara-negara berkembang dan atau
negara miskin. Besarnya rata-rata kompensasi yang diberikan oleh organsasi-organisasi
dalam suatu negara mencerminkan kondisi perekonomian negara tersebut dan
penghargaan negara terhadap sumber daya manusianya.
Sekian dan Semoga
Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar