Banyak
ulam islam yang menganggap filsafat itu sangat penting, karena dapat membantu
dalam menjelaskan isi dalam kandungan Al – Qur’an dengan keterangan-keterangan
yang dapat diterima oleh akal manusia terutama bagi mereka yang baru mengenal
Islam dan mereka yang belum kuat imannya. Imam Al Gazali yang semula menentang
filsafat, kemudian berbalik untuk mempelajari dan banyak menggunakanya untuk
uraian-uraian mengenai ilmu tasawuf.
Ulam
– ulam menganggap faedah dari mempelajari filsafat itu besar dan berpendapat
bahwa dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat – ayat yang menyuruh kita untuk
berpikir mengenai dirinya dan alam semesta, untuk meyakini adanya Tuhan sebagai
penciptanya “ Tuhan menguraikan himah/filsafat kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan barang siapa yang telah diberi hikmah /filsafat sama
dengan diberkannya kebijakan yang berlimpah. “
Didalam
Al-Qur’an dan Hadist banyak ita dapati firman-firman yang mengutamakan ilmu
pengetahuan dan memberi kedudukan yang tinggi kepada orang – orang alim, ahli
penelitian dan ahli pengetahuan.
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah
dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.“ ( Q.S. Al Mujadalah 11 )
“Dan
demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang
berilmu). Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun..“ ( Q. S. Fatir 28 )
“Dan
perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya
kecuali orang-orang yang berilmu” (
Q. S. Al Ankabut 43 )
Al-quran
sejak semula telah memerintahkan umat manusia untuk menggunakan akalnya,
khususnya untuk mengungkap rahasia alam semesta yang akan mengantarkan manusia
kepada keyakinan tentang adanya Tuhan yang menciptakan dan memelihara. Akal
yang diberi tempat demikian tinggi dalam agama islam, mendorong kaum muslim
mempergunakannya untuk memahami ajaran-ajaran Islam dengan penalaran rasional,
sejauh ajaran itu menjadi wewenang akal untuk memikirkannya.
Oleh
karena itu, sesungguhnya, pada hakikatnya ummat Islam telah berfilsafat sejak
mereka menggunakan penalaran rasional dalam memehamiagama dan ajaran Islam.
Penalaran rasional dalam memahami ajaran islam adalah menggunakan akal pikiran.
Tampak jelas dari
uraian-uraian diatas bahwa Islam tidak mencegah orang untuk mempelajari ilmu
filsafat, bahkan menganjurkan orang berfilsafat., berpikir menurut logika untuk
memperkuat kebenaran yang dibawa oleh Al Qur’an dengan dalil akal dan pembawaan
rasional. Aspek pemikiran dalam Islam terutanma masalah keimanan, aqidah,
ketuhanan, menunjukan pembahasan yang cukup lama telah dimulai semasa nabi
masih hidup, yang kemudian menjadi sebab pokok dari ilmu-ilmu yang
berbeda-beda, dan tasawuf ( mystico-spirituaistic ).
“Sekian dan Semoga Bermanfaat”
Referensi : https://sites.google.com/site/afrizalmansur/filsafat-agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar