Selasa, 27 Januari 2015

Pandangan Islam Mengenai Filsafat

Banyak ulam islam yang menganggap filsafat itu sangat penting, karena dapat membantu dalam menjelaskan isi dalam kandungan Al – Qur’an dengan keterangan-keterangan yang dapat diterima oleh akal manusia terutama bagi mereka yang baru mengenal Islam dan mereka yang belum kuat imannya. Imam Al Gazali yang semula menentang filsafat, kemudian berbalik untuk mempelajari dan banyak menggunakanya untuk uraian-uraian mengenai ilmu tasawuf.
Ulam – ulam menganggap faedah dari mempelajari filsafat itu besar dan berpendapat bahwa dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat – ayat yang menyuruh kita untuk berpikir mengenai dirinya dan alam semesta, untuk meyakini adanya Tuhan sebagai penciptanya “ Tuhan menguraikan himah/filsafat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan barang siapa yang telah diberi hikmah /filsafat sama dengan diberkannya kebijakan yang berlimpah. “
Didalam Al-Qur’an dan Hadist banyak ita dapati firman-firman yang mengutamakan ilmu pengetahuan dan memberi kedudukan yang tinggi kepada orang – orang alim, ahli penelitian dan ahli pengetahuan.


 “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“ ( Q.S. Al Mujadalah 11 )


 “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang berilmu). Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun..“ ( Q. S. Fatir 28 )

“Dan perumpamaan-perumpamaan Ini kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” ( Q. S. Al Ankabut 43 )
Al-quran sejak semula telah memerintahkan umat manusia untuk menggunakan akalnya, khususnya untuk mengungkap rahasia alam semesta yang akan mengantarkan manusia kepada keyakinan tentang adanya Tuhan yang menciptakan dan memelihara. Akal yang diberi tempat demikian tinggi dalam agama islam, mendorong kaum muslim mempergunakannya untuk memahami ajaran-ajaran Islam dengan penalaran rasional, sejauh ajaran itu menjadi wewenang akal untuk memikirkannya.
Oleh karena itu, sesungguhnya, pada hakikatnya ummat Islam telah berfilsafat sejak mereka menggunakan penalaran rasional dalam memehamiagama dan ajaran Islam. Penalaran rasional dalam memahami ajaran islam adalah menggunakan akal pikiran.
Tampak jelas dari uraian-uraian diatas bahwa Islam tidak mencegah orang untuk mempelajari ilmu filsafat, bahkan menganjurkan orang berfilsafat., berpikir menurut logika untuk memperkuat kebenaran yang dibawa oleh Al Qur’an dengan dalil akal dan pembawaan rasional. Aspek pemikiran dalam Islam terutanma masalah keimanan, aqidah, ketuhanan, menunjukan pembahasan yang cukup lama telah dimulai semasa nabi masih hidup, yang kemudian menjadi sebab pokok dari ilmu-ilmu yang berbeda-beda, dan tasawuf ( mystico-spirituaistic ).

“Sekian dan Semoga Bermanfaat”


Referensi : https://sites.google.com/site/afrizalmansur/filsafat-agama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar