Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah
tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh
standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi
atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan)
lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang. Hampir setiap
masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan.
Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi
yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan
pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan
dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.
Proporsi penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan nasional
Proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya
terletak di bawah garis kemiskinan nasional yang disepakati resmi pemerintah.
Garis kemiskinan ini merupakan batas pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan minimal kalori yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas, ditambah
dengan kebutuhan non makanan (perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan,
transpor dan kebutuhan pokok lainnya). Karena data pendapatan tidak tersedia,
maka dipakai pendekatan data konsumsi (pengeluaran). Termasuk pengeluaran
adalah perkiraan nilai barang dan jasa yang dikonsumsi berasal dari hasil
produksi sendiri dan pemberian dari pihak lain.
Manfaat
Setiap individu membutuhkan kalori untuk dapat
melaksanakan kegiatan sehari-hari (Indonesia menetapkan batas minimum 2100 kkal
per kapita per hari), fasilitas rumah, pakaian, pendidikan, kesehatan,
transportasi dan kebutuhan pokok lainnya. Indikator ini digunakan untuk
mengukur keberhasilan pemerintah dan masyarakat mengangkat kaum miskin agar
hidup layak.
Metode Perhitungan
Garis
kemiskinan nasional dihitung sebagai berikut:
·
Menghitung
rata-rata tertimbang harga kalori yang diperlukan dari 52 komoditas makanan.
·
Mengalikan harga
tersebut dengan 2100, yang merupakan batas kemiskinan makanan per kapita per
hari.
·
Menghitung nilai
pengeluaran per kapita non makanan.
·
Menjumlahkan
nilai pengeluaran makanan dan non makanan per kapita, yang dinamakan garis
kemiskinan.
·
Menghitung
proporsi penduduk miskin (Po) dengan cara membagi jumlah penduduk miskin dengan
jumlah penduduk (dinyatakan dalam persentase), yang diformulasikan sebagai
berikut:
Proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang
dari $1 (PPP) per hari
Konsep dan definisi
Proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya kurang
dari $1 per kapita per hari adalah persentase penduduk yang hidup dengan
pendapatan di bawah $1 (PPP) per hari. Nilai dolar dimaksud adalah nilai dolar
berdasarkan Paritas Daya Beli atau Purchasing Power Parity (PPP) yang
konversinya denganmata uang lokal berdasarkan harga tahun 1993.
Manfaat
Indikator ini dipakai untuk memonitor kemajuan upaya
pengentasan kemiskinan setiap negara serta untuk memonitor tren kemiskinan pada
tingkat global.
Rasio kesenjangan kemiskinan
Rasio kesenjangan kemiskinan adalah jumlah rasio
antara selisih pendapatan orang miskin dengan garis kemiskinan terhadap garis
kemiskinan itu sendiri, dibagi dengan jumlah penduduk.
Manfaat
Indikator ini digunakan untuk mengukur "defisit
kemiskinan" sehingga dapat diketahui besar dana per kapita yang diperlukan
untuk mengangkat penduduk miskin ke garis kemiskinan.
Proporsi penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan nasional
Proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya
terletak di bawah garis kemiskinan nasional yang disepakati resmi pemerintah.
Garis kemiskinan ini merupakan batas pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan minimal kalori yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas, ditambah
dengan kebutuhan non makanan (perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan,
transpor dan kebutuhan pokok lainnya). Karena data pendapatan tidak tersedia,
maka dipakai pendekatan data konsumsi (pengeluaran).
Termasuk pengeluaran adalah perkiraan nilai barang
dan jasa yang dikonsumsi berasal dari hasil produksi sendiri dan pemberian dari
pihak lain.
Manfaat
Setiap individu membutuhkan kalori untuk dapat
melaksanakan kegiatan sehari-hari (Indonesia menetapkan batas minimum 2100 kkal
per kapita per hari), fasilitas rumah, pakaian, pendidikan, kesehatan,
transportasi dan kebutuhan pokok lainnya. Indikator ini digunakan untuk
mengukur keberhasilan pemerintah dan masyarakat mengangkat kaum miskin agar
hidup layak.
Metode Perhitungan
Garis
kemiskinan nasional dihitung sebagai berikut:
·
Menghitung
rata-rata tertimbang harga kalori yang diperlukan dari 52 komoditas makanan.
·
Mengalikan harga
tersebut dengan 2100, yang merupakan batas kemiskinan makanan per kapita per
hari.
·
Menghitung nilai
pengeluaran per kapita non makanan.
·
Menjumlahkan
nilai pengeluaran makanan dan non makanan per kapita, yang dinamakan garis
kemiskinan.
·
Menghitung
proporsi penduduk miskin (Po) dengan cara membagi jumlah penduduk miskin dengan
jumlah penduduk (dinyatakan dalam persentase), yang diformulasikan sebagai
berikut:
Po = Banyaknya penduduk miskin X 100% Jumlah
penduduk
Metode Perhitungan
Pendapatan (konsumsi) setiap rumah tangga diperoleh
dari survei. Pendapatan ini dibagi dengan banyaknya anggota setiap rumah tangga
untuk mendapatkan pendapatan (konsumsi) per kapita. Selanjutnya penduduk
diurutkan menurut besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan 20 persen penduduk
paling rendah dijumlahkan dan dihitung persentasenya terhadap total pendapatan
(konsumsi).
“Sekian dan Semoga Bermanfaat”
Sumber:
Ø http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_kemiskinan
Ø http://kuliahadministrasinegara.blogspot.com/2013/09/definisi-garis-kemiskinan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar