Pembangunan ekonomi jangka panjang (PDB/PN) merubah
struktur ekonomi dari pertanian menuju industry (sector non primer) terutama
industry manufaktur dengan increasing return to scale.
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi, semakin meningkat
pendapatan perkapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi/transformasi structural
merupakan serangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan lainnya dalam
aggregate demand, perdagangan LN, dan aggregate supply untuk mendukung
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Teori
perubahan struktur ekonomi:
A. Teori Arthur Lewis (Teori migrasi)
Teori ini membahas pembangunan di pedesaan
(perekonomian tradisional dengan pertanian sebagai sector utama) dan perkotaaan
(perekonomian modern dengan industry sebagai sector utama).
Di pedesaan tingkat pertumbuhan penduduk sangat
tinggi, shg kelebihan supply TK dan tingkat hidup yang subsistence, sehingga
produk marjinalnya sama dengan nol dengan upah yang rendah. Produk marjinal =0
berarti fungsi produksi sector pertanian telah optimal.
Jika
jumlah TK > dari titik optimal, maka produktivitas menurun dan upah menurun.
Dengan mengurangi jumlah TK yang terlalu banyak
dibandingkan tanah dan capital tidak merubah jumlah outputnya.
Diperkotaan, sector industry kekurangan TK, sehingga
produktivitas TK menjadi tinggi dan nilai produk marjinalnya positif yang
menunjukkan fungsi produksinya belum mencapai titik optimal, sehingga upahnya
juga tinggi.
Perbedaan upah ini menyebabkan migrasi/urbanisasi TK
dari desa ke kota, sehingga upah TK meningkat dan akhirnya pendapatan Negara
meningkat.
Pendapatan yang meningkat meningkatkan permintaan
makanan (output meningkat) dan dalam jangka panjang pereonomian pedesaan tumbuh
dan permintaan produk industry dan jasa meningkat yang menjadi motor utama
pertumbuhan output dan diversifikasi produk non pertanian.
B. Teori Hollis Chenery (Teori transformasi
structural/pattern of development)
Teori ini memfokuskan pada perubahan struktur
ekonomi di LDCs yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke
sector industry sebagai penggerak utama pertumbuhan. Penelitian Chenery
menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita merubah:
1. pola konsumsi dari makanan dan kebutuhan pokok ke
produk manufaktur dan jasa
2. Akumulasi capital secara fisik dan SDM
3. Perkambangan kota dan industry
4. Penurunan laju pertumbuhan penduduk
5. Ukuran keluarga yang kecil
6. Sector ekonomi didominasi oleh sector non primer
terutama industry
Chenery menyatakan bahwa proses transformasi
structural dapat dipercepat jika pergeseran pola permintaan domestic kearah
produk manufaktur dan diperkuat dengan ekspor.
Yi
= Di + (Xi-Mi) + ij
Dimana
:
·
Yi= output bruto
industry manufaktur
·
Di= permintaan domestic
untuk konsumsi
·
X-M =
perdagangan neto (ekspor-impor)
·
Yij= penggunaan
produk oleh perusahaan menufaktur sebagai input
Kenaikan
produksi sector manufaktur merupakan kontribusi 4 faktor:
1. Kenaikan permintaan domestic
2. Peningkatan ekspor
3. Substitusi impor
4. Perubahan teknologi
Kelompok LDCs mengalami proses transisi ekonomi yang
pesat dengan pola dan proses yang berbeda-beda sebagai akibat dari perbedaan
antar negara:
1. Kondisi dan struktur awal ekonomi DN (memiliki
industry dasar atau tidak)
2. Besar pasar DN (tergantung pada pertumbuhan
penduduk)
3. Pola distribusi pendapatan (merata atau tidak)
4. Karakteristik industrialisasi (strategi pembangunan
industry apakah ada industry yang diunggulkan)
5. Keberadaan SDA (keberadaan kualitas dan kuantitas
SDA) f. Kebijakan perdagangan LN (kebijakan tertutup/protektif indystri DN atau
terbuka/promosi ekspor).
“Sekian dan Semoga Bermanfaat”
Sumber:
Ø https://id.scribd.com/doc/239875700/Faktor-faktor-Penentu-Prospek-Pertumbuhan-Ekonomi-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar